Selasa, 27 Maret 2012

Trik Pasang Ban Tubeless Di Pelek Jari-Jari


Trik Pasang Ban Tubeless Di Pelek Jari-Jari

                                                   
(1) Alat dan Bahan, (2) Masukkan Ban Dalam Skubek Ke Pelek
Ban tubeless haram dipakai di pelek jari-jari. Bisanya cuma di pelek palang atau model racing, karena angin di dalam ban enggak mungkin keluar dari pori-pori jari-jari. Makanya kalau pelek jari-jari mau dipasangi ban tubeless, mesti ditambal lem khusus agar angin enggak gampang bocor alus.ini bikin ban tubeless di pelek jari-jari motor bebek atau sport tanpa lem khusus, tapi menggunakan ban dalam punya skubek yang diameter lebih kecil dari bebek atau sport.

Mau tahu caranya, yuk intip proses bikinnya.
(1) Alat dan Bahan
Untuk proses pembuatan ban tubeless di motor sport atau bebek, yang pertama mesti disiapkan alat-alat dan materialnya. Seperti, gunting, cutter dan 2 ban dalam skubek yang punya ukuran 14 inci. Atau lebih kecil dari ban bebek atau sport yang 17 inci.

Harga ban dalam skubek satunya sekitar Rp 40 ribuan untuk yang kualitas bagus. Tapi, yang harganya biasa aja, biasanya di bawah itu. “Cuma karena motor punya roda 2, maka kita mesti beli dua ban dalam. Satu untuk depan dan satunya buat ban belakang. Keduanya dipasang sebagai pengganti ban dalam aslinya,

 (2) Masukkan Ban Dalam Skubek Ke Pelek
Kalau alat-alat dan bahannya sudah siap tersedia, langkah berikutnya adalah memasukan ban dalam skubek ukuran 14 inci. Dimasukkan ke pelek motor bebek atau sport yang punya lingkar luar 17 inci.

Cuma biar enggak gerak dan miring, mata pentil ban dalam skubek lebih dulu ditempatkan ke lubang pentil di pelek jari-jari motor bebek atau sport. Dan saat akan memasukkan ban dalam skubek ke pelek bebek, lakukan hal itu sambil diatur kerapatannya. "Biar permukaan ban dalam di pelek memudahkan proses pemasukan ban luar di atas ban dalam skubek

                                                                        (3) Potong Ban Dalam Skubek, (4) Sisa Ban Dalam Diratakan
(3) Potong Ban Dalam Skubek
Setelah posisi ban dalam skubek benar-benar rata dan rapat di lingkar luar pelek jari-jari bebek atau sport, langkah berikutnya membelah bagian lingkar luar ban dalam skubek pakai gunting. Lakukan hal tersebut serata mungkin agar saat proses memasukan ban dalam ke pelek yang sudah terlapis ban dalam jadi gampang.

Begitu guntingan ban dalam sekeliling sudah terbelah dua, belahan lingkar ban dalam coba dimasukkan ban luar secara perlahan-lahan. Kalau prosesnya susah, coba dulu masukan ban luar ke pelek. Selanjutnya tarik bibir bekas belahan ban dalam ke arah luar dari pelek dan diantara ban luar tadi. Lakukan hal ini kesekeliling lingkar roda.

(4) Sisa Ban Dalam Diratakan
Begitu ban dalam terbelah terisi, ban luar model tubeless benar-benar rata. Selanjutnya mengisi angin ban lewat pentil ban dalam skubek yang terdapat di lubang pentil pelek jari-jari.

"Begitu tekanan angin pas dan bibir bekas potongan ban luar menjepit ban dalam, baru deh sisa ban dalam yang keluar diratakan pakai cutter,”


Kamis, 08 Maret 2012

Periksa Kondisi V Belt CVT Dengan Cara Manual


Periksa Kondisi V Belt CVT Dengan Cara Manual

Sigmat dan pelat buat ukur ketebalan v-belt (kiri) - Diukur pakai sigmat bagian sabuk yang rata (kanan)


Masa pakai v-belt skubek rata-rata antara 15.000-25.000 kilometer. Kalau sampai lupa, skubek gampang selip bahkan putus. Cuma skubek harus lebih waspada agar terhindar dari masalah v-belt putus mendadak di tengah jalan.

“Secara fisik yang perlu dicermati bagian dalam v-belt yang bergerigi retak-retak saat ditekuk terbalik.

Masalahnya, tidak semua pemilik skubek atau bengkel umum mempunyai alat ceker belt. Kalaupun ada, paling hanya tersedia di bengkel resmi atau di bengkel khusus spesialis yang benar-benar serius garap matic.

Tapi, enggak usah khawatir. Sebab Saya punya solusi gimana mengukur ketebalan v-belt tanpa menggunakan special tool kit. Caranya dengan menggunakan penggaris dan dua lempeng pelat kecil berbentuk persegi panjang.

“Pengecekan ini menggunakan limit, makanya butuh alat ukur macam sigmat (penggaris). Misal di Yamaha Mio series. Lebar belt standar Mio 18,2 mm. Jika setelah dipakai jadi 17,2mm, artinya sudah batas minimum dan harus segera ganti,” jelasnya.

Teknik ukur pun beda dengan ceker belt yang melalui bagian dalam atau bagian bergerigi. Kalau pakai sigmat, dua pelat persegi panjang ditempelkan di samping v-belt. Lalu bagian yang lebar dan rata diukur pakai sigmat. Kalau jaraknya berkurang, sabuk segera diganti.

Cloudns