Rabu, 28 November 2012

BORE UP HONDA SUPRA PAKAI PISTON SONIC



Mendongkrak tenaga mesin Honda 100cc itu susah-susah gampang. penyebabnya, jarak keempat baut silinder terlalu dekat dengan liner atau boring. karena terlalu dekat, susah untuk dibore up gede-gedean, itu karena pilihan diameter piston pengganti jadi terbatas.kalo enggak tahu cara mengakalinya, memang begitu. tanpa geser baut mesin, paling besar hanya bisa pakai piston 54-55 mm. itu pun, boring sudah tipis dan mesin jadi cepat panas.untuk mengakali masalah ini, honda legenda dengan 100cc bisa adopsi piston honda Sonic dengan diameter piston 58 – 60mm.yang mesti dilakukan pertama kali adalah bongkar seluruh mesin, artinya bagian crankcase juga ikut dibuka.setelah itu, bubut bagian mulut crankcase yang menghadap pantat blok silinder sebanyak 3mm. bagian crankcase tetap kudu dibubut agar boring baru bisa masuk.kemudian lanjut ke silinder blok sendiri, sebelum memasang atau menentukan liner piston baru, kudu bilang ke tukang bubut, jelaskan papas bagian blok yang punya jarak renggang dengan baut blok sebanyak 2 mm.
Bagan 1

jika langkah pertama sudah, lanjut membubut bagian blok yang berjarak lebih rapat. minta ke tukang bubut untuk menyamakan diameter agar berbentuk bulat sepenuhnya. tapi tukang bubut pasti sudah tahu harus bagaimana selanjutnnya, karena mereka juga biasanya sudah berpengalaman.nah… setelah itu baru pasang liner baru dengan diameter 60,5 mm, lalu tinggal pasang piston. mau ukuran 58 atau 60 mm, tinggal tentukan sesuai kebutuhan.setelah semua proses diatas dilakukan, sudah tentu kompresi melonjak dan tenaga lebih yahut…, karena kompresi tinggi, maka alangkah baiknya jika menggunakan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, untuk menghindari ngelitik karena knocking.

Bagan 2

Selasa, 27 November 2012

MEMERIKSA SEKERING



                                                                         

Sekering adalah konduktor logam khusus yang dirancang untuk meleleh ketika arus listrik dalam sirkuit melebihi angka aman. Hal ini berguna untuk melindungi komponen dan kerusakan serius dan mengurangi kemungkinan kebakaran, satu atau beberapa sekering dapat digunakan dalam tiap rangkaian atau sirkuit listrik. Tipe atau jenis sekering ditentukan oleh keistimewaan konstruksinya.

TIpe-tipe sekering secara umum, antara lain sebagai berikut.

a. Kaca:
Konduktor sekering dibungkus dengan pipa kaca kecil, mempunyai dua tutup logam yang ditekan dalam pipa penghubung pada konduktor.

b. Keramik:
Tutup akhir dan konduktor sekering dibuat dalam satu bagian, dasar yang terbungkus keramik dimasukkan antara tutup akhir untuk menahan koñduktor.

Gambar 4.1. Tipe Kaca dan Keramik

Kotak Sekering

Kotak sekering menyimpan sekering tunggal untuk sirkuit dan sistem kelistrikan kendaraan bermotor. Salah satu ujung dan semua sekering dihubungkan pada baterai oleh kabel berdiameter besar dan kabel sekering. Ujung yang lain tiap sekering dihubungkan pada masing-masing rangkaiannya.
Gambar 4.2. Kotak sekring

Ciri-ciri kotak Sekring ini adalah sebagai berikut.
1.       Plastik tebal atau kotak bakelit sebagai dasar/basis:
2.       Sebagai penyangga tempat sekering.
3.       Menjadikan kotak sekering menjadi tertempel pada bodi logam tanpa terjadi hubungan pendek.
4.       Plastik tipis atau cover (tutup) bakelit melindungi sekering dan kerusakan fisik.
5.       Pemegang sekering logam ada dua untuk tiap sekering, yang satu menghubungkan ke dashboard dan yang lain ke terminal, sebagai basis tempat kotak sekering.
6.       Dashboard/busbar atau papan panel, strip timah dihubungkan pada salah satu ujung sekering, kemungkinan dihubungkan pada baterai atau sakiar penyalaan, memungkinkan digunakan dua atau tiga buah.
7.       Terminal, satu atau dalam beberapa rangka untuk tiap sekering, keduanya bertipe tombol tekan ON, atau jenis sekering yang diputar.


MEMASANG SEKRING

Hal yang harus diperhatikan di dalam pemasangan pengaman sistem kelistrikan adalah penggunaan ampere sekring harus lebih kecil atau sama dengan sumber arus (aki). Adapun tahapan pemasangan sistem pengaman secara umum adalah :
1.       Ambil sekring yang telah dipastikan kondisinya dalam keadaan baik
2.       Tempatkan sekring pada kotak atau dudukan sekring
3.       Setelah sekring berada pada dudukannya, sambungkan kabel pada ujung-ujung dudukan sekring
4.       Periksa dan kencangkan baut atau klep penjepit kabelnya.


PEMERIKSAAN SEKRING

Sekring sebagai pengaman dalam kelistrikan sepeda motor harus benar-benar dipastikan dalam kondisi sempurna. Hal ini untuk menunjang keamanan dan keselamatan komponen kelistrikan serta pengguna sepeda motor. Pemeriksaan sekring ini ada dua yaitu :
1.       Pemeriksaan Visual, yang dilakukan dengan melihat langsung pada bagian konduktor atau kawat lebur di dalam sekring, apakah putus atau ada cacat. Bila putus atau ada cacat maka sekring tidak layak untuk digunakan.
2.       Pemeriksaan dengan menggunakan Ohm meter.Cara ini dilakukan dengan menghubungkan sekring dengan Ohm meter, apabila jarum bergerak maka kondisi sekring sudah dapat digunakan.


ANALISA KERUSAKAN SEKRING

Hal yang umumnya terjadi pada sekring adalah seringnya sekring putus. Bila bagian dan kabel yang isolasinya terbuka mengenai chassis, suatu hubungan pendek terjadi bila “switch” dinyalakan. Hal ini mengakibatkan arus naik dengan tiba-tiba, sehingga membuat sekering putus. Janganlah pernah memakai kawat sebagai pengganti sekering. Kawat tersebut dapat mengalirkan arus yang besar, sehingga membakar kabel-kabel dan dapat menyebabkan kebakaran. Dianjurkan agar senantiasa membawa bersama sekering tambahan.

Bila sekering (fuse) terasa panas, sekering tersebut mungkin mempunyai kontak yang buruk dengan pemegangnya. Periksalah apakah kontaknya longgar dan bila perlu kencangkanlah. Adalah suatu praktek yang baik untuk menggosok ujung-ujung metalik dan sekering dan terminal-terminal pemegang sebelum memasang sekering.

Kemungkinan sebab-sebab dan kerusakan
1) “Switch” yang rusak.
2) Sistim aliran listrik (wiring) mempunyai hubungan pendek (shorted).

Diagnosa kerusakan

(1)     Sekering putus segera setelah switch dinyalakan.
Switch tersebut mungkin rusak atau aliran listrik mempunyai hubungan pendek. Lepaskanlah kabel masuk dan “switch” dan periksalah kontinuitas “switch” dengan memakai tester tangan. Bila ada kontinuitas, terminal-terminal di dalam “switch box” mungkin rusak atau kabel aliran putus.

(2)     Sekering putus bila sepeda motor “bounce” ke atas.
Mungkin, beberapa bagian dan kabel-kabel terluka dan menempel pada chasis Periksalah kabel kabel yang kemungkinan besar bergetar atau mempunyai kontak dengan chassis, dan bila ada bagian dan isolasinya putus, lindungilah dengan tape vinyl atau tape isolasi lainnya. Periksalah juga konektor-konektor yang longgar dan bila perlu kencangkanlah. Akhirnya, pastikanlah bahwa konektor tidak memperlihatkan tanda akan lepas segera.

(3)     Sekering putus segera setelah rem dipakai.
Kabila sepeda motor bergetar, sehingga menyebabkan hubungan pendek. Perbel aliran dan “switch” lampu rem ke lampu remnya dianggap mempunyai hubungan pendek. Tentukan tempat hubungan pendek tersebut dan lindungilah daerah yang tanpa isolasi dengan tape vinyl atau tape isolasi lainnya.

(4)     Bila lampu utama (headlight) diubah arahnya, sekering putus. Lepaskanlah kabel masuk “dimmer switch”, dan periksalah kontinuitas dan switch

Selasa, 20 November 2012

TIPS MERANCANG MESIN BALAP SKUTIK




Sangat menarik untuk merancang mesin balap skubek atau skutik  Untuk itu sebagai persiapan rasanya perlu teori yang pas supaya ada panduan dan tidak salah langkah.
Paling menarik untuk dicermati kelas 150 cc. Di Yamaha Mio harus menggunakan piston 57 mm. Sedang stroke standar Mio yaitu 57,9 mm. Bagaimana menentukan ukuran klep dan besarnya karburator yang digunakan?
contoh motor balap Peak power sekitar di 13.000 rpm untuk kelas 110 cc. Kebanyakan motor  bermain di 12.000 rpm. Biar gampang ditentukan di 12.000 rpm saja ya, maklum di skubek yang transmisi otomatis belum ada batasan. Juga karakter tenaga bagusnya di gasingan bawah.
Juga mesti tahu dulu gas speed (GS) di lubang porting. Menurut referensi dari tuner luar negeri 80 meter/detik. Untuk motor, yaitu 100-105 meter/detik. Angka ini menentukan homogenitas campuran bensin-udara. Jika kelewat gede atau kurang dari 80 m/detik akan tidak homogen. Lebih gampang 100 m/detik saja ya.
Selanjutnya mencari ukuran diameter inlet port. paling gampang bisa diukur dari diameter lubang inlet di kepala silinder yang ketemu dengan intake manifold. Untuk menentukan besarnya bisa lihat rumus:
Diameter Piston2
Gas Speed= ————————–x Piston Speed
Diameter Inlet Port2
Piston Speed = (2 x stroke x rpm)/60.
Yamaha Mio punya stroke 57,9 mm (0,0579 meter). Pada gasingan 12.000 rpm, maka Piston Speed = (2 x 0,0579 x 12.000)/60 = 23,16 meter/detik. Nah, dari sini bisa menghitung diameter inletnya. Yaitu:
Diameter Piston²
Diameter Inlet Port = √————————–x Piston Speed
Gas speed
0,057²
Diameter Inlet Port = √—————– x 23,16
100
Diameter Inlet Port = 0,0274 meter = 27,4 m
Nah, dari sana ketahuan bahwa diameter inlet port 27,4. Dari sini memang rada rumit jika mau tahu ukuran diemeter klep ideal. “Harus melalui rumus yang panjang dan perlu riset lama. Terutama tahu dulu diagram kerja kem Untuk itu saya mau kasih rumus ringan. Katanya diameter inlet port itu untuk ukuran motor cc kecil, yaitu 0,85 x diameter klep isap. Maka diameter klep isap = Diameter Inlet Port/0,85 = 27,4/0,85 = 32 mm.
Klep buang lebih kecil lagi. Besarnya berkisar 0,77 sampai dengan 0,80 x diameter klep isap. Jika diambil yang paling besar yaitu 0,80 x 32 = 25,6 mm. Nah, ini dirasa sangat gede jika klep isap 32 mm dan buang 26,6 mm. Rasanya seperti sangat susah dipasang pada kepala silinder yang hanya menggunakan piston diaemeter 57 mm.
Tapi rumus ini jika peak power kepingin berada di 12.000 rpm. Untuk ukuran matik harusnya lebih rendah lagi. Kan transmisi otomatis (CVT) butuh tenaga galak di putaran bawah supaya cepat melesat.
Jika tenaga bermain di gasingan 11.000 rpm klep isap 30,6 mm dan klep buang 24,5 mm. Kalau mau lebih rendah lagi misalnya di 10.000 rpm, maka klep isap 29,5 dan buang 23,6 atau 24 mm. Jadi, besarnya diameter klep tergantung dari letak peak power yang dimau.
Venturi Karbu
Menentukan besarnya venturi karburator juga bisa berpatokan dari perbandingan. Sebagai contoh diambil dari buku panduan flowbench merek Superflow SF-110/120. Perbandingannya 0,85 x diameter klep.
Sebagai contoh seperti di atas jika diameter klep isap 32 mm. Maka venturi karburator 32 x 0,85 = 27 mm. Namun dirasa susah mencari karburator ukuran 27 mm. Kalau mau lebih gampang, pilih aja yang 28 mm. Seperti Keihin PWK 28 misalnya.
Artikel diatas, ditulis cara menentukan besarnya diameter lubang intake atau isap di skubek. Contohnya di Yamaha Mio. Tentunya harus ditentukan dulu letak peak power di rpm berapa yang dimau.
Letak peak power atau tenaga puncak yang dimau akan menentukan besarnya diameter lubang isap. Juga akan menentukan pemilihan diameter payung klep dan ukuran karburator yang diterapkan.
Untuk Yamaha Mio yang mau turun di kelas 150 cc pakai piston 57 mm, bisa menggunakan klep beberapa tingkatan. “Tergantung letak peak power ada di rpm berapa’’
 (1) Klep Sonic
Misalnya menyesuaikan dengan klep yang tersedia di pasaran. Sebagai contoh klep Honda Sonic in 28 mm dan ex 24 mm. Herganya berkisar dari Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Namun risikonya harus potong batang klep lantaran kepanjangan. Kalau tidak repot comot aja merek TK, TDR atau Daytona khusus untuk Mio.
 (2) Klep EE 31/25,5 mm
Pilihan kedua, jika tenaga mesin mau berada di kisaran 11.000 rpm. “Bisa pakai klep berlogo EE yang diameter payung klep isap 31 dan buang 25,5 mm
Jangan lupa jarak antar klep diseting 4 mm dan sudut kemiringan klep isap 28 derajat dan buang 33 derajat. Karakter klep EE antijeber alias tidak mengembang meski menggunakan per yang keras dan kem lift tinggi.
Klep ini memang batangnya lebih panjang. Konsekuensinya harus main potong supaya ukurannya sama dengan punya Mio. Namun kelebihannya diameter batang klep kecil alias sama dengan punya Yamaha Mio. Sehingga gesekan lebih ringan.
Meski harus main potong batang, namun harganya lumayan ringan.
(3) Klep GL Pro Platina
Pilihan lain bisa coba klep GL-Pro platina alias tipe lama. Diameter payung klep in 31,5 mm dan ex 26 mm. Dipastikan cocok untuk mengejar tenaga di gasingan 11.500 rpm. Harganya lumayan bersahabat. Seperti buatan Indoparts yang dilego kisaran Rp 70 ribu.
Namun menggunakan klep GL-Pro meski murah ada konsekuensinya. Batang harus dipotong lantaran kepanjangan. Juga diameter batang klep lumayan gede, yaitu 5,5 mm. Bandingkan punya Mio asli hanya 5 mm.
Jarak Antar Klep
Jarak antar klep memang tergantung dari kem. Terutama overlap dan lift. “Namun jangan kelewat jauh mematok jarak antar katup isap dan buang. Bagusnya sih 3 sampai 4 mm,” jika jarak antar klep 5 mm atau lebih akan berakibat mesin panas. Biasanya leher knalpot membara. Menandakan temperatur mesin tinggi.
Namun kalau digunakan untuk keperluan racing, tetap perlu modifikasi di beberapa bagian. Juga perlu perlakuan khusus. Apalagi klep yang dipakai asalnya dari motor atau mobil harian. Tujuannya agar didapat flow atau aliran gas bakar bagus.
Paling awal bisa dilihat pada batang klep yang kepanjangan. Ini terjadi jika menerapkan klep Honda Sonic atau CS-1, GL-Pro platina dan merek EE keluaran JP Racing. Untuk itu harus dipotong disesuaikan panjang klep Mio.
Perlu diketahui, panjang standar klep Mio 65 mm. “Untuk itu, ukuran panjang klep CS-1, Sonic, GL-Pro dan EE dibikin sepanjang 65 atau 66 mm juga.
Untuk memotong, gunakan mesin bubut supaya presisi. Trus diikuti dengan membuat alur untuk dudukan kuku klep .Fungsi kuku klep untuk mengunci klep bareng per katup. “Alur ini posisinya 2,5 mm dari ujung batang klep
Dalam membuat alur untuk kuku klep harus dibikin radius. “Lebar alur dibikin 2 mm dan radius 1 mm. Maka dalam radius hanya tinggal 0,5 mm,” Rada repot kalau pakai klep GL-Pro, meski murah harus kerja dua kali. Pertama, kudu memotong klep yang kepanjangan. Kedua, kudu ngecilin diameter batang klep. Batang klep yang dikecilin pada ujungnya sejauh 8 mm. Diameter batang klep asalnya 5,5 mm dibikin 5 mm. Selanjutnya tinggal bikin alur untuk kuku klep. Untuk membentuk batang klep EE, proses kerjanya sama dengan di klep Sonic. Kan diameter batang klep EE sama dengan punya asli Mio yang 5 mm.
Proses Hardening
Setelah klep dipotong, tentunya wajib kembali dibikin keras. Tujuannya supaya batang klep tidak jeber dipukul rocker-arm. Untuk itu, butuh proses hardening. Tekniknya batang klep dipanaskan menggunakan las asitilen. Jangan menggunakan las karbit karena dikhawatirkan kurang panas.
Perlu juga diwaspadai saat proses hardening. Jangan kelewat panas yang berisiko klep jadi patah. Sebaliknya, kalau kurang panas juga bakal lembek alias masih mudah jeber. Proses pemanasan cukup sampai membara kira-kira mendekati titik leleh besi.
Gampang kok caranya mengetahui sudah mendekati titik leleh. Perhatikan warna ketika klep dibakar. Awalnya klep akan merah membara, kemudian oranye dan begitu mencapai kelir kuning stop pemanasan.
Begitu klep berwana kuning segera celup pada cairan kimia. Cairan kimia ini campuran dari RBK (Racun Besi Kuning) atau RBM (Racun Besi Merah) dengan air. Komposisinya 100 cc air dicampur dua sendok makan RBK atau RBM. Terserah mau pakai RBK atau RBM.
“Untuk mendapatkan RBM atau RBK, bisa cari di toko kimia. Kemasan ½ kg Rp 100 ribu,”
Brother berkacamata itu juga kasih penjelasan. Katanya dalam proses pemanasan tidak bisa menggunakan campuran RBK plus air. Ada klep yang cukup pakai oli. Bedanya bisa langsung dites menggunakan magnet.
Magnet ditempelkan pada batang klep. Jika bersifat magnetik, klep nempel di magnet. Artinya, setelah proses hardening cukup dicelup oli. Seperti klep Sonic, batang atas nempel dan bawah enggak, maka cukup dicelup oli.

Cloudns