Sekering adalah konduktor logam khusus
yang dirancang untuk meleleh ketika arus listrik dalam sirkuit melebihi angka
aman. Hal ini berguna untuk melindungi komponen dan kerusakan serius dan mengurangi
kemungkinan kebakaran, satu atau beberapa sekering dapat digunakan dalam tiap
rangkaian atau sirkuit listrik. Tipe atau jenis sekering ditentukan oleh
keistimewaan konstruksinya.
TIpe-tipe
sekering secara umum, antara lain sebagai berikut.
a.
Kaca:
Konduktor sekering dibungkus dengan pipa kaca kecil,
mempunyai dua tutup logam yang ditekan dalam pipa penghubung pada konduktor.
b.
Keramik:
Tutup akhir dan konduktor sekering dibuat dalam satu
bagian, dasar yang terbungkus keramik dimasukkan antara tutup akhir untuk
menahan koñduktor.
Gambar 4.1. Tipe Kaca dan Keramik
Kotak
Sekering
Kotak sekering menyimpan sekering
tunggal untuk sirkuit dan sistem kelistrikan kendaraan bermotor. Salah satu
ujung dan semua sekering dihubungkan pada baterai oleh kabel berdiameter besar
dan kabel sekering. Ujung yang lain tiap sekering dihubungkan pada
masing-masing rangkaiannya.
Gambar 4.2. Kotak sekring
Ciri-ciri
kotak Sekring ini adalah sebagai berikut.
1.
Plastik
tebal atau kotak bakelit sebagai dasar/basis:
2.
Sebagai
penyangga tempat sekering.
3.
Menjadikan
kotak sekering menjadi tertempel pada bodi logam tanpa terjadi hubungan pendek.
4.
Plastik
tipis atau cover (tutup) bakelit melindungi sekering dan kerusakan fisik.
5.
Pemegang
sekering logam ada dua untuk tiap sekering, yang satu menghubungkan ke
dashboard dan yang lain ke terminal, sebagai basis tempat kotak sekering.
6.
Dashboard/busbar
atau papan panel, strip timah dihubungkan pada salah satu ujung sekering,
kemungkinan dihubungkan pada baterai atau sakiar penyalaan, memungkinkan
digunakan dua atau tiga buah.
7.
Terminal,
satu atau dalam beberapa rangka untuk tiap sekering, keduanya bertipe tombol
tekan ON, atau jenis sekering yang diputar.
MEMASANG SEKRING
Hal yang harus
diperhatikan di dalam pemasangan pengaman sistem kelistrikan adalah penggunaan
ampere sekring harus lebih kecil atau sama dengan sumber arus (aki). Adapun
tahapan pemasangan sistem pengaman secara umum adalah :
1.
Ambil
sekring yang telah dipastikan kondisinya dalam keadaan baik
2.
Tempatkan
sekring pada kotak atau dudukan sekring
3.
Setelah
sekring berada pada dudukannya, sambungkan kabel pada ujung-ujung dudukan
sekring
4.
Periksa
dan kencangkan baut atau klep penjepit kabelnya.
PEMERIKSAAN SEKRING
Sekring sebagai
pengaman dalam kelistrikan sepeda motor harus benar-benar dipastikan dalam
kondisi sempurna. Hal ini untuk menunjang keamanan dan keselamatan komponen
kelistrikan serta pengguna sepeda motor. Pemeriksaan sekring ini ada dua yaitu
:
1.
Pemeriksaan
Visual, yang dilakukan dengan melihat langsung pada bagian konduktor atau kawat
lebur di dalam sekring, apakah putus atau ada cacat. Bila putus atau ada cacat
maka sekring tidak layak untuk digunakan.
2.
Pemeriksaan
dengan menggunakan Ohm meter.Cara ini dilakukan dengan menghubungkan sekring
dengan Ohm meter, apabila jarum bergerak maka kondisi sekring sudah dapat
digunakan.
ANALISA KERUSAKAN SEKRING
Hal yang umumnya terjadi pada
sekring adalah seringnya sekring putus. Bila bagian dan kabel yang isolasinya
terbuka mengenai chassis, suatu hubungan pendek terjadi bila “switch”
dinyalakan. Hal ini mengakibatkan arus naik dengan tiba-tiba, sehingga membuat
sekering putus. Janganlah pernah memakai kawat sebagai pengganti sekering.
Kawat tersebut dapat mengalirkan arus yang besar, sehingga membakar kabel-kabel
dan dapat menyebabkan kebakaran. Dianjurkan agar senantiasa membawa bersama
sekering tambahan.
Bila sekering (fuse) terasa panas, sekering tersebut
mungkin mempunyai kontak yang buruk dengan pemegangnya. Periksalah apakah
kontaknya longgar dan bila perlu kencangkanlah. Adalah suatu praktek yang baik
untuk menggosok ujung-ujung metalik dan sekering dan terminal-terminal pemegang
sebelum memasang sekering.
Kemungkinan sebab-sebab dan kerusakan
1) “Switch” yang rusak.
2) Sistim aliran listrik (wiring) mempunyai hubungan pendek
(shorted).
Diagnosa
kerusakan
(1)
Sekering
putus segera setelah switch dinyalakan.
Switch tersebut mungkin rusak atau
aliran listrik mempunyai hubungan pendek. Lepaskanlah kabel masuk dan “switch”
dan periksalah kontinuitas “switch” dengan memakai tester tangan. Bila ada
kontinuitas, terminal-terminal di dalam “switch box” mungkin rusak atau kabel
aliran putus.
(2)
Sekering
putus bila sepeda motor “bounce” ke atas.
Mungkin, beberapa bagian dan
kabel-kabel terluka dan menempel pada chasis Periksalah kabel kabel yang
kemungkinan besar bergetar atau mempunyai kontak dengan chassis, dan bila ada
bagian dan isolasinya putus, lindungilah dengan tape vinyl atau tape isolasi
lainnya. Periksalah juga konektor-konektor yang longgar dan bila perlu
kencangkanlah. Akhirnya, pastikanlah bahwa konektor tidak memperlihatkan tanda
akan lepas segera.
(3)
Sekering
putus segera setelah rem dipakai.
Kabila sepeda motor bergetar, sehingga
menyebabkan hubungan pendek. Perbel aliran dan “switch” lampu rem ke lampu
remnya dianggap mempunyai hubungan pendek. Tentukan tempat hubungan pendek
tersebut dan lindungilah daerah yang tanpa isolasi dengan tape vinyl atau tape
isolasi lainnya.
(4)
Bila lampu
utama (headlight) diubah arahnya, sekering putus. Lepaskanlah kabel masuk
“dimmer switch”, dan periksalah kontinuitas dan switch