Konstruksi Baterai
Baterai terdiri dari beberapa
komponen antara lain : Kotak
baterai, terminal baterai, elektrolit
baterai, lubang elektrolit baterai,
tutup baterai dan sel baterai. Dalam
satu baterai terdiri dari
beberapa sel baterai, tiap sel
menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V.
Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan
baterai 12 V mempunyai 6 sel
baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai lubang
untuk mengisi elektrolit
baterai, lubang tersebut ditutup
dengan tutup baterai, pada tutup
terdapat lubang ventilasi yang
digunakan untuk mengalirkan uap dari
elektrolit baterai. Tiap sel baterai
terdapat plat positip, saparator dan
plat negatip, plat positip berwarna
coklat gelap (dark brown) dan
plat negatip berwarna abu-abu metalik
(metallic gray).
Baterai adalah dua atau
lebih sel elektrik yang dihubungkan, biasanya
secara seri, dan bekerja serempak
sebagai satu unit sumber
tenaga.
Alat Pengisian
Baterai (Battery
Charger) Salah satu alat dalam
bengkel yang dipergunakan untuk
memperbaharui energy dalam
baterai dengan cara mengalirkan arus
ke dalam baterai dengan
arah berlawanan dari saat dipakai.
Cold Cranking Current (CCA) adalah
arus (dalam ampere) dari baterai
yang diisi penuh sehingga dapat
memberikan arus untuk 30 detik
pada 18 derajat Celsius selama itu tetap
menjaga tegangan setiap
sel 1.2 volt atau lebih.
Circuit adalah rangkaian jalur
konduktor tertutup yang dapat dialiri arus
Reaksi Kimia adalah perubahan
yang terjadi pada pplat positif dan
negatif dalam larutan elektrolit yang
menghasilkan energi listrik
pada saat baterai mendapatkan beban
pengeluaran arus listrik.
Pengaliran arus (Discharge) adalah
saat baterai mengalirkan arus
listrik keluar dari baterai
Energi listrik (lihat rekasi kimia)
Elektrolit pada baterai
otomotif adalah larutan antara asam sulfat dan air
Hydrometer alat dengan pelampung yang
dipakai untuk menentukan
spesifikasi grafitasi larutan
elektrolit pada baterai, ini akan
menentukan seberapa besar pengisian
yang harus dilakukan.
Sambungan Parallel cara untuk
menggabungkan dua atau lebih baterai
untuk mendapatkan beda potensial yang
sama setelah
menghubungkannya
Plat adalah lempengan
logam dengan paduan lead oxida, acam sulfat dan
air, ditempatkan didalam baterai,
biasanya jumlah plat negatif
satu lebih banyak daripada plat
positif.
Baterai Primer adalah tipe baterai
yang dapat disimpan dan
menghasilkan energi listrik, tetapi
tidak dapat diisi kembali
Kepadatan Relatif (Relative Density)
adalah rasio massa antara
larutan yang dibandingan dengan
volume air
Reserve Capacity adalah kapasitas
layanan adalah banyaknya waktu
dalam menit pada baterai yang diisi
penuh dapat memberikan
arus sebesar 25 ampere pada 27
derajat Clsius setelah sistim
pengisian dilepas.
Baterai Sekunder adalah Baterai yang
dapat disimpan dan menyalurkan
energi listrik dan dapat diisi
kembali dengan memberikan arus
dengan arah berlawanan pada saat
baterai mengalirkan arusnya.
Separator adalah pembatas
antara plat positif dan negatif tetapi yang
memungkin aliran ion dapat
melewatinya.
Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran
antara air suling (H2O)
dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran
adalah 64 % H2O
dan dan 36 % SO4. Dari campuran
tersebut diperoleh elektrolit
baterai dengan berat jenis 1,270.
Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan
elemen baterai disebut
kotak baterai. Ruangan didalamnya
dibagi menjadi ruangan sesuai
dengan jumlah selnya. Pada kotak
baterai terdapat garis tanda upper
level dan lower level , sebagai
indicator jumlah elektrolit.
Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk
lubang pengisian elektrolit.
Sumbat ini juga berfungsi untuk
memisahkan gas hidrogen (yang
terbentuk saat pengisian) dan uap
asam sulfat di dalam baterai
dengan cara membiarkan gas hidrogen
keluar lewat lubang ventilasi,
sedangkan uap asam sulfat mengembun
pada tepian ventilasi dan
menetes kembali ke bawah.
Reaksi Kimia pada
Baterai
Baterai merupakan pembangkitan
listrik secara kimia. Listrik
dibangkitkan akibat reaksi kimia
antara plat positip, elektrolit baterai
dan plat negatip. Saat baterai
dihubungkan dengan sumber listrik
arus searah maka terjadi proses
pengisian (charge). Proses tersebut
secara kimia dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat
(+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2 H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb
Saat sistem starter berfungsi maka
energi listrik yang tersimpan di
baterai akan mengalir ke beban,
proses ini sering disebut proses
pengosongan (discharge). Proses
pengosongan secara kimia dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat
(+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb
Dari reaksi kimia tersebut terdapat
perbedaan elektrolit baterai saat
kapasitas baterai penuh dan kosong,
dimana saat baterai penuh
elektroli terdiri dari 2H2SO4,
sedangkan saat kosong elektrolit
batarai adalah 2H2O.
Rating Kapasitas
Baterai
Energi yang tersimpan dalam baterai
harus cukup kuat untuk starter,
untuk itu baterai harus terisi penuh.
Kapasitas baterai menunjukkan
jumlah listrik yang disimpan baterai
yang dapat dilepaskan sebagai
sumber listrik. Kapasitas baterai
dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah
plat, jumlah sel dan jumlah
elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran
yang sering menunjukkan kapasitas
baterai, yaitu:
1) Cranking Current Ampere (CCA)
2) Reserve Capacity
3) Ampere Hour Capacity (AH)
Cranking Current
Ampere (CCA)
Kapasitas baterai tergantung pada
bahan plat yang bersinggungan
dengan larutan elektrolit, bukan
hanya jumlah plat tetapi besar
ukuran (luas permukaan singgung) pada
plat yang akan menentukan
kapasitasnya. The Internasional
standard memberikan nilai untuk
capasitas baterai dengan SAE
Cranking Current atau Cold
Cranking Current
(CCA Cold Cranking Ampere). Nilai CCA dari
suatu baterai adalah arus (dalam
ampere) dari baterai yang diisi
penuh sehingga dapat memberikan arus
untuk 30 detik pada 18
derajat Celsius selama itu tetap
menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt
atau lebih.
Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya
waktu dalam menit pada
baterai yang diisi penuh dapat
memberikan arus sebesar 25 ampere
pada 27 derajat Celsius setelah
sistim pengisian dilepas. Tegangan
tidak boleh turun dibawah 1.75 volt
per sel (10.5 volt total untuk
baterai 12 volt).
Ampere Hour Capacity (AH)
Kapasitas baterai adalah banyaknya
arus pada baterai yang diisi
penuh dapat menyediakan arus selama
20 jam pada 27 derajat
Celsius, tanpa penurunan tegangan
tiap sel dibawah 1.75 volt.
Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang
secara terus menerus
mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam
dinilai memiliki 60 AH.
Rumus menentukan kapasitas baterai
adalah:
AH = A (amper) x H
(Jam)
JIS mendefinisikan kapasitas baterai
sebagai jumlah listrik yang
dilepaskan sampai tegangan
pengeluaran akhir menjadi 10,5 V
dalam 5 jam. Sebagai contoh baterai
dalam keadaan terisi penuh
dikeluarkan muatannya secara terus
menerus 10 A selama 5 jam
sampai mencapai tegangan pengeluaran
akhir (10,5 V). Maka
kapasitas baterai ialah 50 AH (10 x 5
jam) 1 oC