Kamis, 12 September 2013

PERHITUNGAN EFISIENSI VOLUMETRIC & CAM TIMING DURATION



PERHITUNGAN
EFISIENSI VOLUMETRIC & CAM TIMING DURATION





Menurut aku paling penting sebenarnya flow campuran bahan bakar dan udara berjalan lancar tanpa hambatan untuk mendapatkan tenaga  yang besar, istilah kerennya porting. Dengan porting yg tepat  jumlah bahan bakar yg masuk bisa naik 117% dari kapasitas cc sebenarnya (Real diukur dengan
superflow). Ini tanpa ganti parts apapun lo bro cuma porting doang.
Karena cc naik otomatis tenaga juga nambah dan torsi bisa dikail lebih cepat. Berhubung head kubahnya masih standar tapi jumlah cc yg dikompres lebih banyak kompresi jadi naik dan ini berakibat perlunya pengapian yg bisa diatur atau istilah kerennya programmable (biar kagak mubasir/ flow bagus harus tepat timingnya). CDI programmable udah banyak dipasaran dengan berbagai macam merek.
Kalau itu semua udah baru deh aku ganti noken yg durasi dan liftnya lebih baik dari standar.
Kalau merek kagak bisa jadi patokan bro tapi lebih baik cari info dulu dari teman atau dari yg kompeten alias sudah pernah make tuh cam.
Per klep paling keras sekarang punya ahrs tapi harganya selangit dan pertanyaannya apa perlu diganti. Kalau buat harian aja sih kagak perlu ganti bro tapi kalau sudah bermain cam dengan lift aktif di klep sampai 8mm dan rpm mesin udah menyentuh 10rb keatas baru deh pikirkan untuk mengganti. Pake punya honda Sonic juga ok banget bro dan harga masih terjangkau kisaran 120 rb an.
Generalisasi untuk semua motor yg masih dipake harian timing nya 30 sebelum tma dan 20 sesudah tmb untuk in dan lift aktif 7mm kayaknya sih udah cukup.
Dengan durasi dan lift yg bertambah seperti tersebut dijamin bensin lebih boros.
sorry bro.. just kidding
Dasar teori papas noken dah mulai merata di bagi bagi ilmu semua bengkel di plosok indonesia kok bro….
pokoknya klep in mulai buka di kisaran 30 derajat menutup 60 derajat.. dan klep buang buka 60 tutup 30… cuma timing nokennya aja bisa di geser yang bikin berubah karakternya
kalo tinggi liftnya liat klepnya bro kisaran di angka 30 persen diameter klep
kenapa sih noken kalau di papas pantatnya larinya jadi lumayan enakan???
Jawab singkatnya dengan papas noken otomatis lift noken jadi lebih tinggi dan juga durasi noken jadi nambah panjang dan LSA makin kecil. Kombinasi semuanya membuat ruang bakar jadi punya asupan campuran bbm lebih banyak dari semestinya. Pasokan campuran BBM lebih banyak ini lah yg bikin motor jadi enakan.
kalau jawaban yg panjangnya……
Yg bikin mesin bakar bergerak adalah BBM jadi makin banyak BBM bisa dibakar sempurna maka makin banyak tenaga yg dihasilkan.
BBM bisa masuk ke mesin karena disedot oleh piston dan pintunya adalah klep.
Noken bertugas membuka dan menutup pintu alias klep. noken bertugas kapan harus membuka dan menutup pintu serta berapa lama pintu harus dibuka ini yg dinamakan durasi dan Timing. kalau lift/ daya angkat noken itu mengatur berapa besar pintu dibuka, makin besar bukaanya makin banyak bbm bisa masuk.
Biasanya papas noken dilakukan dibag pantatnya karena bertujuan untuk memperbesar perbandingan diameter pinggang dan tonjolan noken tsb.
semakin besar perbandingannya maka semakin banyak BBM bisa masuk ke mesin.
newbie coba jawab yah suhu kalau boleh..
setau newbie buat ngejar tenaga bawah besar itu biasanya lsa dikisaran 105-110 dan kalau buat ngejar tenaga atas lsanya dikisaran 100-105
kenapa begitu karena jika semakin rendah lsa maka kitirn mesin bisa semakin tinggi karena overleping klepnya besar jadi mesin enteng untuk bergasing di rpm tinggi. dan juga dipegaruhi juga oleh besaran durasi klep
maaf yah kalau salah maklum newbie
1. kenapa noken as klo dipapas pantatnya, liftnya jd lebih tinggi?
2. LSA apaan sih?
3. Durasi ama timing apaan juga? kok maen2in itu jadi bisa bikin ngerubah karakter mesin?
trus kata orang2, modip noken tergantung kebutuhan, maksudnya mo tenaga di bawah apa di atas? klo bikin noken yg tenaganya rata dr rpm bawah ampe atas, ya mgkn menengah atas lah bisa ga gan?

Aku coba jawab:
1.noken itu bentuknya kalau dilihat dari samping seperti telur ayam berdiri, biasanya kalau mau ukur berapa lift cam itu kita ukur pake jangka sorong. Diukur bag terkecil dari noken tersebut yaitu pinggang ke pinggang sama bag terbesar dari noken tersebut yaitu dari pantat ke puncak. lalu kalau sudah dapat hasilnya tinggal kurangi bag terbesar dengan bag terkecil. dapet deh hasilnya.
Misal jupiter dari pinggang ke pinggangnya 21mm dan pantat ke puncaknya 24,5 jadi liftnya 3,5 mm.
papas pantat cam dilakukan tidak hanya pada bagian pantat saja tetapi biasanya dilakukan dari pinggang ke pinggang bisa dibilang 180 derajat atau setengah lingkaran dari cam. Dengan mengurangi daging cam di bag ini otomatis bag terkecil dari cam tersebut semakin kecil ukurannya sedangkan bag terbesarnya tetap jadi mestinya naik lift camnya.
Misal Jupiter dipapas 1 mm dari 21 mm ke 19mm (pinggang ke pinggang) dan dari pantat ke puncaknya tetap 24,5 jadi liftnya naik 2 mm menjadi 5,5 mm.
Posisi pantat noken adalah posisi bebas dimana klep harus menutup karena di posisi tersebut terjadi langkah kompresi dan juga langkah gerak dari mesin bakar 4 tak. Posisi bebas maksudnya noken tidak boleh menonjok pelatuk agar mendorong klep untuk membuka. Posisi dimana pintu harus tertutup agar campuran bahan bakar yg sudah masuk tidak bocor keluar waktu dibakar busi.
Karena posisi bebas di pantat tersebut noken tidak bekerja maka sah sah saja kalau pantat kita kurangi tebalnya sehingga perbandingan noken bisa naik / tinggi lift bisa naik.
Mengukur lift baiknya pakai dial karena hasilnya lebih akurat dan dengan dial kita bisa melihat jika hasil papasan kita ada yg tidak rata yg bisa menyebabkan ada kebocoran pada langkah kompresi dan langkah gerak.

1.LSA = Lobe separation angle atau kalau yg gue tahu adalah derajat antara puncak noken in dan noken out. ini bisa mempengaruhi karakter motor irit / boros dan juga lebar power band dari motor tersebut.
3. durasi dan timing sebenarnya sama aja kayak jadwal jam buka praktek dokter, misalnya dokter amir buka dari jam 8 malam sampai jam 10 malam . buka jam 8 dan tutup jam 10 adalah timing dan 2 jam adalah durasinya.
Durasi = derajat noken mulai medorong klep untuk membuka sampai klep menutup. Lucunya walaupun derajat durasi adalah untuk cam sebenarnya derajatnya dihitung dari kruk as bukan dari cam. Kalau cam dibilang berdurasi 250 maka sebenarnya pada cam sendiri derajatnya cuma 125, yang 250 itu derajat pada krukas.
Timing = kapan noken mulai beraksi misal 30 derajat sebelum tma dan menutup 50 derajat setelah tmb. disini berarti durasinya 50 + 30 + 180 = 260 derajat.
Bikin tenaga merata tentu saja bisa tapi kenaikan HPnya tidak signifikan ini cocok buat harian yg sebenarnya tidak perlu tenaga di atas tapi di rpm bawah dan menengah .


bikin noken as perlu di share juga soal bahan pembuatnya deh / teknik hardeningnya…….
rada percuma juga klo durasi sama lift dah ketemu tp lifetimenya sbentar…..
biasanya noken yg durasi sama lift nya tinggi butuh per klep yang keras per klep yg keras bikin noken / pelatuknya kemakan yg mana duluan…… 
betul itu, alias setuju banget bro.
Namanya lifetime itu benar benar faktor dari harga bro, misal kita pake cast iron bahannya murah pengerjaannya di mesin bubut mudah tapi lifetime nya bentar banget paling lama 2 kali race harus ganti. kalau mau awet kita harus surface treatment yang makan biaya lebih mahal dari camnya.
Kalau misal kita pake bahan katakanlah ss ultra (sebutan doang aslinya namanya apa gak tau deh) harga camnya mahal tapi lifetimenya agak lama dan tidak perlu chemical hardening cukup tempering aja.
jadi jatuh jatuhnya sih di harga sama aja.
pelatuk pasti kemakan kalau noken as pakai bahan yg lebih keras. Pengerjaan rocker arm alias pelatuk masih sedikit sekali dijamah tuner motor padahal di mobil malah banyak yg cuma ganti rocker arm aja tanpa merubah noken.
Proses pembuatan rocker arm lebih sulit karena kebanyakan menggunakan tekhnik pengecoran yg perlu qty yg cukup banyak. Kalau bubut belum ketemu yang biasa ngerjain rocker arm, kalau ada yg tahu dimana tukang bubut yg bisa ngerubah rasio rocker arm boleh dong di share
Setau newbie buat ngejar tenaga bawah besar itu biasanya lsa dikisaran 105-110 dan kalau buat ngejar tenaga atas lsanya dikisaran 100-105
kenapa begitu karena jika semakin rendah lsa maka kitirn mesin bisa semakin tinggi karena overleping klepnya besar jadi mesin enteng untuk bergasing di rpm tinggi. dan juga dipegaruhi juga oleh besaran durasi klep
maap yah kalau salah maklum newbie
Menurut gue apa yang ditulis bro slimers bener juga dan mungkin nanti kalau aku sudah mulai riset bisa dijajal keampuhan lsa kecil dan besar di RPM mana.
Teorinya sih gini bro iop
Mesin itu khan dinamis jadi otomatis timing Campuran BBM masuk ke mesin itu juga dinamis. Kecepatan flow campuran BBM pada RPM rendah, sedang dan tinggi itu berbeda banget jadi perlakuannya juga harus beda.
lebih mudah mungkin kalau dengan contoh yg real :
Contoh bro bro sekalian pada tahu jarum suntik yg buat refil tinta printer khan ??? Nah kalau ada, coba sedot tinta atau air pelan pelan maka tinta akan masuk sempurna tapi kalau dicoba tarik secara cepat maka akan terjadi kevakuman alias tintanya masuk ke suntikan lebih lambat sehingga ada ruang kosong antara seal karet dengan tintanya.
Nah begitu juga dengan mesin bakar pada saat rpm rendah udara dan bbm masuk sempurna tapi pada rpm tinggi udara dan bbm masuknya agak telat.
Hal inilah yg menyebabkan noken tidak bisa berfungsi sempurna di semua RPM.
Peak power atau tenaga puncak hanya dapat didelivery pada power band tertentu saja. Alias nokennya di set hanya pada kecepatan flow pada rpm tertentu saja.

Cloudns