Minggu, 21 Oktober 2012

KOMPONEN CYLINDER HEAD DAN PENYETELAN CHAIN CAM




A.   TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

      Diberikan lembaran informasi ini dan bahan sumber, pada akhir kegiatan belajar siswa dapat :
1.   Menentukan komponen Kepala Silinder Dan Kelengkapannya
2.   Menentukan Blok Silinder, Piston Dan Kelengkapannya

B.   MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)


BAGIAN ATAS MESIN KEPALA SILINDER DAN KELENGKAPANNYA


A.   KEPALA SILINDER
Fungsi kepala silinder adalah : 
  1. Sebagai tempat ruang bakar
  2. Sebagai penutup silinder dan tempat dudukan dari komponen-komponen kepala silinder

B.   KLEP
Fungsi :
  1. Pintu keluar – masuk gas
  2. Seal/perapat dengan dudukan klep, untuk ini klep terbuat dari baja spesial (nickel-chrome)



Jenis-Jenis Klep :
1.    Klep Pemasukan
Klep pemasukan menerima panas pembaka­ran, dan didinginkan oleh campuran gas yang rnengalir masuk keruang bakar. sehingga klep mengalami pemuaian yang tidak merata, yang akan berakibat dapat mengurangi efektifitas kerapatan pada dudukan klep. Untuk mening­katkan efisiensi pemasukan, biasanya lubang pemasukan dibuat sebesar mungkin.

2.    Klep Pembuangan
Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini tentunya akan mengurangi efektifitas kerapatan, dan pada bagian dudukan klep mudah terjadi keausan. Untuk meng­hindari hal ini, maka kelonggaran klep (valve clearence) klep buang dibuat lebih lebar.








C.   PER KLEP (PEGAS KLEP)
 
Fungsi :
1.    Menekan klep agar dapat menutup         dengan sempurna.
2.    Untuk mengembalikan posisi kelep pada posisi semula setelah tertekan/membuka



D.   PENUNTUN KLEP / VALVE GUIDES DAN STEM SEALS AS
Untuk menjaga agar oli tidak berlebihan mengalir, pada bagian ujung penuntun klep terpasang "valve steam seal" (seal klep).


E.   RANGKAIAN GERAK KLEP / VALVE TRAIN
1.    Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains Rocker Arms
Rangkaian gerak klep/valve train, dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah klep, dan posisi camshaft dalam mesin sepeda motor. Over Head Valve (O.H.V), Single Over Head Camshaft (S.O.H.C) dan Double Over Head Camshaft (D.O.H.C) semua digerakkan oleh rantai penggerak. ada juga beberapa model yang digerakkan oleh gear. Sistim penggerak ini terdiri dari cam shaft, cam sprocket, cam chain, rocker arm, dan chain tensioner.







Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains


2.    Setelan Rantai / Chain Tensioner
Setelan rantai/chain tensioner berfungsi menjaga kekencangan rantai timing. Jika kekencangan rantai ber­ubah-ubah (kendor-kencang), akan berpengaruh pada putaran mesin, valve timing (saat buka-tutup klep) dan saat pengapian juga akan berubah, dan akan timbul suara berisik (noise) untuk itu, chain­ tension sangat penting berfungsi menjaga kekencangan rantai dengan tepat
Jenis – Jenis Setelan Rantai :
1.    Setelan Manual
2.    Setelan Otomatis
3.    Setelan Semi Otomatis

1)    Tipe setelan manual/ Manual adjustment
Tipe penyetelan manual, memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala. cara penye­telannya dengan cara menekan batang penekan jika setelan kurang tepat, akan mempengaruhi putaran mesin. Jika terlalu kencang, putaran mesin akan menjadi berat, jika terlalu kendor, akan timbul suara berisik



2) Setelan otomatis/Automatic adjustment
A.    Pegas Volut
Jika chain guide (karet) melengkung, karet a­kan menekan rantai, sehingga rantai mengalami penegangan. Selanjutnya chain guide akan menjaga kekencangan rantai. Jika rantai mengalami kekendoran, secara otomatis batang penekan akan menekan chain guide. Se­lanjutnya batang penekan yang berbentuk ra­chet bergerak searah dan tidak akan kembali dan tidak perlu penyetelan.



Penyetel Pegas Volut

B.  Hidrolis
Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas, tuas penegang akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang ada dalam batang penekan akan naik ke atas melalui check valve, dengan demikian batang penekan akan turun secara perlahan. Pada saat rantai timing mengendor, pegas pengembali akan mendorong batang penekan ke atas, oli dalam batang penekan akan turun ke bawah melalui check valve, aliran oli ini akan memperlambat reaksi pegas, sehingga roda penegang akan bergerak turun secara perlahan. Tekanan (kerja) oli ini membuat rantai timing tidak memerlukan penyetelan lagi







PENYETELAN :

1.    Tipe Manual :
         Longgarkan mur pengikat, maka "Penegang Rantai" akan bekerja secara otomatis untuk mendapatkan ketegangan rantai yang sempurna.
         Apabila melalui cara diatas ternyata tegangan rantai belum sempurna, maka lakukan penyetalan dengan menggu­nakan sebuah jari jari roda sebagai alat bantu.



2.    Tipe Pegas Volut (Otomatis/Semi-Otomatis)
Cara Penyetelan :
a.    Dengan menekan batang penekan pada tensi­oner, putar baut penekan bagian dalam dengan obeng kecil, kerah kanan hingga terkunci (1)







CATATAN :
Pastikan batang penekan tensioner, dalam posis terkunci (tidak menekan)
b.    Pasang gasket dan timing chain tensioner (2) pada cylinder.

Rabu, 10 Oktober 2012

Teori Dasar Motor Bensin



MOTOR BAKAR
 Teori Dasar Motor Bensin.
Motor bensin termasuk ke dalam jenis motor bakar torak. Proses pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder (internal combustion engine). Motor bakar bensin dilengkapi dengan busi dan karburator yang membedakanya dengan motor diesel .
Busi berfungsi untuk membakar campuran udara-bensin yang telah dimampatkan dengan jalan memberi loncatan api listrik diantara kedua elektrodanya. Karena itu motor bensin dinamai  dengan spark ignitions. Sedangkan karburator adalah tempat bercampurnya udara dan bensin. Campuran tersebut kemudian masuk ke dalam silinder yang dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik dari busi menjelang akhir langkah kompresi.
Motor diesel tipe penyalaannya yaitu dengan kompresi, dimana pada langkah hisap hanya udara yang dimasukkan kedalam ruang bakar dan pada sesaat menjelang langkah kompresi berakhir bahan bakar disemprotkan dan dengan tekanan dan temperatur yang tinggi terjadilah pembakaran. Dalam perkembangannya kedua motor bakar ini sangat banyak digunakan baik itu dikendaraan maupun di aparatus yang lain.
Siklus Otto(ideal) pembakaran tersebut dimisalkan dengan pemasukan panas pada volume konstan.

Daya Poros

Daya poros didefinisikan sebagai momen putar dikalikan dengan kecepatan putar poros engkol.
Daya poros diketahui dari pengukuran, dinamometer-brake digunakan untuk mengukur momen putar dan tachometer untuk mengukur putaran poros engkol.

Tekanan Efektif Rata – rata

Tekanan efektif rata – rata didefinisikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja terhadap torak sepanjang langkahnya untuk menghasilkan kerja persiklus.
     

Efisiensi Termal

Efisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu.

Efisiensi volumetrik

Efisiensi volumetrik didefinisikan sebagai perbandingan antara laju aliran udara sebenarnya terhadap laju aliran ideal.
Pemakaian bahan bakar dinyatakan dalam kg/jam, misalkan pemakaian 50cc bahan bakar setiap detik maka jumlah bahan bakar yang dipakai dalam kg/jam

Pemakaian bahan  bakar spesifik

Pemakaian bahan bakar spesifik didefinisikan sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai perjam untuk menghasilkan setiap kW daya motor.

Perbandingan Bahan Bakar-Udara

Untuk menentukan perbandingan – perbandingan bahan bakar-udara digunakan persamaan

 



Cloudns