Rabu, 31 Oktober 2012
Minggu, 21 Oktober 2012
KOMPONEN CYLINDER HEAD DAN PENYETELAN CHAIN CAM
A.
TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN
Diberikan lembaran informasi ini dan bahan
sumber, pada akhir kegiatan belajar siswa dapat :
1. Menentukan komponen
Kepala Silinder Dan Kelengkapannya
2. Menentukan
Blok Silinder, Piston Dan Kelengkapannya
B.
MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)
BAGIAN ATAS MESIN KEPALA SILINDER DAN KELENGKAPANNYA
A.
KEPALA SILINDER
Fungsi kepala silinder adalah :
Fungsi kepala silinder adalah :
- Sebagai tempat ruang bakar
- Sebagai penutup silinder dan tempat dudukan dari komponen-komponen kepala silinder
B. KLEP
Fungsi :
- Pintu keluar – masuk gas
- Seal/perapat dengan dudukan klep, untuk ini klep terbuat dari baja spesial (nickel-chrome)
Jenis-Jenis Klep :
1. Klep Pemasukan
Klep pemasukan menerima panas pembakaran, dan didinginkan oleh campuran
gas yang rnengalir masuk keruang bakar. sehingga klep mengalami pemuaian yang
tidak merata, yang akan berakibat dapat mengurangi efektifitas kerapatan pada
dudukan klep. Untuk meningkatkan efisiensi pemasukan, biasanya lubang
pemasukan dibuat sebesar mungkin.
2. Klep Pembuangan
Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini tentunya
akan mengurangi efektifitas kerapatan, dan pada bagian dudukan klep mudah
terjadi keausan. Untuk menghindari hal ini, maka kelonggaran klep (valve
clearence) klep buang dibuat lebih lebar.
C. PER KLEP
(PEGAS KLEP)
Fungsi :
1. Menekan klep agar dapat menutup dengan sempurna.
2. Untuk mengembalikan posisi kelep pada posisi semula setelah tertekan/membuka
D. PENUNTUN KLEP
/ VALVE GUIDES DAN STEM SEALS AS
Untuk menjaga
agar oli tidak berlebihan mengalir, pada bagian ujung penuntun klep terpasang
"valve steam seal" (seal klep).
E. RANGKAIAN
GERAK KLEP / VALVE TRAIN
1. Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains Rocker Arms
Rangkaian
gerak klep/valve train, dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah klep, dan
posisi camshaft dalam mesin sepeda motor. Over Head Valve (O.H.V), Single Over
Head Camshaft (S.O.H.C) dan Double Over Head Camshaft (D.O.H.C) semua
digerakkan oleh rantai penggerak. ada juga beberapa model yang digerakkan oleh
gear. Sistim penggerak ini terdiri dari cam shaft, cam sprocket, cam chain,
rocker arm, dan chain tensioner.
Camshafts,
Cam Sprockets, Rantai/Chains
2. Setelan
Rantai / Chain Tensioner
Setelan rantai/chain tensioner berfungsi menjaga
kekencangan rantai timing. Jika kekencangan rantai berubah-ubah
(kendor-kencang), akan berpengaruh pada putaran mesin, valve timing (saat
buka-tutup klep) dan saat pengapian juga akan berubah, dan akan timbul suara
berisik (noise) untuk itu, chain tension sangat penting berfungsi menjaga
kekencangan rantai dengan tepat
Jenis – Jenis
Setelan Rantai :
1. Setelan
Manual
2. Setelan
Otomatis
3. Setelan Semi
Otomatis
1) Tipe setelan manual/ Manual adjustment
Tipe penyetelan manual, memerlukan
penyetelan kekencangan secara berkala. cara penyetelannya dengan cara menekan
batang penekan jika setelan kurang tepat, akan mempengaruhi putaran mesin. Jika
terlalu kencang, putaran mesin akan menjadi berat, jika terlalu kendor, akan
timbul suara berisik
2) Setelan
otomatis/Automatic adjustment
A. Pegas Volut
Jika chain guide (karet) melengkung,
karet akan menekan rantai, sehingga rantai mengalami penegangan. Selanjutnya
chain guide akan menjaga kekencangan rantai. Jika rantai mengalami kekendoran,
secara otomatis batang penekan akan menekan chain guide. Selanjutnya batang penekan
yang berbentuk rachet bergerak searah dan tidak akan kembali dan tidak perlu
penyetelan.
Penyetel Pegas Volut
B. Hidrolis
Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat
ke atas, tuas penegang akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang ada
dalam batang penekan akan naik ke atas melalui check valve, dengan demikian
batang penekan akan turun secara perlahan. Pada saat rantai timing mengendor,
pegas pengembali akan mendorong batang penekan ke atas, oli dalam batang
penekan akan turun ke bawah melalui check valve, aliran oli ini akan
memperlambat reaksi pegas, sehingga roda penegang akan bergerak turun secara
perlahan. Tekanan (kerja)
oli ini membuat rantai timing tidak memerlukan penyetelan lagi
PENYETELAN :
1. Tipe Manual :
•
Longgarkan
mur pengikat, maka "Penegang Rantai" akan bekerja secara otomatis
untuk mendapatkan ketegangan rantai yang sempurna.
•
Apabila
melalui cara diatas ternyata tegangan rantai belum sempurna, maka lakukan
penyetalan dengan menggunakan sebuah jari jari roda sebagai alat bantu.
2. Tipe Pegas Volut (Otomatis/Semi-Otomatis)
Cara Penyetelan :
a. Dengan menekan batang penekan pada
tensioner, putar baut penekan bagian dalam dengan obeng kecil, kerah kanan
hingga terkunci (1)
CATATAN :
Pastikan batang penekan tensioner,
dalam posis terkunci (tidak menekan)
b. Pasang gasket dan timing chain
tensioner (2) pada cylinder.
Rabu, 10 Oktober 2012
Teori Dasar Motor Bensin
MOTOR BAKAR
Teori Dasar Motor Bensin.
Motor
bensin termasuk ke dalam jenis motor bakar torak. Proses pembakaran bahan bakar
dan udara di dalam silinder (internal combustion engine). Motor bakar bensin
dilengkapi dengan busi dan karburator yang membedakanya dengan motor diesel .
Busi
berfungsi untuk membakar campuran udara-bensin yang telah dimampatkan dengan
jalan memberi loncatan api listrik diantara kedua elektrodanya. Karena itu
motor bensin dinamai dengan spark
ignitions. Sedangkan karburator adalah tempat bercampurnya udara dan bensin.
Campuran tersebut kemudian masuk ke dalam silinder yang dinyalakan oleh
loncatan bunga api listrik dari busi menjelang akhir langkah kompresi.
Motor
diesel tipe penyalaannya yaitu dengan kompresi, dimana pada langkah hisap hanya
udara yang dimasukkan kedalam ruang bakar dan pada sesaat menjelang langkah
kompresi berakhir bahan bakar disemprotkan dan dengan tekanan dan temperatur
yang tinggi terjadilah pembakaran. Dalam perkembangannya kedua motor bakar ini
sangat banyak digunakan baik itu dikendaraan maupun di aparatus yang lain.
Siklus
Otto(ideal) pembakaran tersebut dimisalkan dengan pemasukan panas pada volume
konstan.
Daya Poros
Daya poros
didefinisikan sebagai momen putar dikalikan dengan kecepatan putar poros
engkol.
Daya poros
diketahui dari pengukuran, dinamometer-brake digunakan untuk mengukur momen
putar dan tachometer untuk mengukur putaran poros engkol.
Tekanan Efektif Rata – rata
Tekanan efektif
rata – rata didefinisikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja terhadap
torak sepanjang langkahnya untuk menghasilkan kerja persiklus.
Efisiensi Termal
Efisiensi
termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap jumlah
bahan bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu.
Efisiensi volumetrik
Efisiensi
volumetrik didefinisikan sebagai perbandingan antara laju aliran udara
sebenarnya terhadap laju aliran ideal.
Pemakaian bahan
bakar dinyatakan dalam kg/jam, misalkan pemakaian 50cc bahan bakar setiap detik
maka jumlah bahan bakar yang dipakai dalam kg/jam
Pemakaian bahan bakar spesifik
Pemakaian bahan
bakar spesifik didefinisikan sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai perjam
untuk menghasilkan setiap kW daya motor.
Perbandingan Bahan Bakar-Udara
Untuk menentukan perbandingan –
perbandingan bahan bakar-udara digunakan persamaan
Langganan:
Postingan (Atom)